|
UPT. PERPUSTAKAAN
Universitas Esa Unggul
Kampus Emas UEU - Jakarta Barat
|
Phone |
: |
021-5674223, ext 282 |
Fax |
: |
|
E-mail |
: |
[email protected] |
Website |
: |
http://library.esaunggul.ac.id
|
Support (Customer Service) :
|
[email protected] |
|
|
Welcome..guys!
|
Have a problem with your access?
Please, contact our technical support below:
|
LIVE SUPPORT
Astrid Chrisafi
|
! ATTENTION !
To facilitate the activation process, please fill out the member application form correctly and completely
Registration activation of our members will process up to max 24 hours (confirm by email). Please wait patiently
Still Confuse?
Please read our User Guide
|
|
UEU » Journal » Hukum Posted by [email protected] at 08/01/2015 18:51:44 • 1789 Views
KEDUDUKAN JANDA DALAM HUKUM WARIS ADAT BATAKCreated by :
FITRIA OLIVIA ( none )
Subject: | SUKU BATAK ADAT PERKAWINAN | Alt. Subject : | CUSTOM MARRIAGE | Keyword: | Kedudukan Janda Waris Adat |
Description:
Masyarakat Batak merupakan salah satu masyarakat yang mendasarkan garis keturunan melalui
faktor genealogis, tentu saja hal ini membawa pengaruh terhadap adat yang ada didalam
masyarakat tersebut. Menurut hukum waris adat janda tidak dapat mewaris karena janda tidak
mempunyai hubungan darah dengan suaminya, sedangkan menurut hukum waris perdata ahli
waris sudah di tentukan menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(
BW
)
, termasuk istri
yang ditinggal mati oleh suaminya. Masyarakat Indonesia yang menganut berbagai macam agama
dan kepercayaan yang berbeda-beda mempunyai bentuk-bentuk kekerabatan dengan sistem
kekerabatan yang berbeda pula. Sistem kekerabatan ini sudah berlaku sejak dahulu sebelum
masuknya ajaran agama Hindu, Islam, Kristen dan Budha, sehingga membawa pengaruh dalam
sistem pewarisan hukum adat. Pada masyarakat Batak yang merupakan masyarakat patrilineal
murni, apabila putusnya perkawinan disebabkan karena perceraian, maka sebelumnya akan
diadakan suatu rapat, yaitu rapat hasirangan, dimana dalam rapat itu bertujuan untuk menetukan
siapa yang bersalah dan akan dibicarakan mengenai harta bersama. Tetapi apabila putusnya
perkawinan disebabkan oleh kematian, maka timbullah persoalan waris dan pemeliharaan atas
anak. Pada masyarakat patrilineal murni di Batak, yang menarik garis keturunan melalui garis
ayah, cenderung melakukan bentuk perkawinan jujur. Dalam hal ini, barang jujur merupakan
pertanda bahwa hubungan kekeluargaan si istri dengan orang tua, saudara-saudara bahkan
masyarakatnya telah diputuskan. Sebagai konsekwensinya, maka anak-anak yang akan lahir dari
perkawinan itu akan menarik garis keturunan dan masuk kedalam klan pihak ayah. Setelah
perkawinan, istri wajib ikut kedalam tempat tinggal suami
(
patrilokal)
dan semua hak dan
kewajiban istri masuk kedalam keluarga suaminya.
Contributor | : |
- AZIZAH LUBIS
| Date Create | : | 08/01/2015 | Type | : | Text | Format | : | pdf | Language | : | Indonesian | Identifier | : | UEU-Journal-LJ040307_OLI | Collection ID | : | LJ040307_OLI |
Source : Lex Jurnalica Vol.4 No.3, Agustus 2007
Relation Collection: Puspen Jurnal UEU
Coverage : Civitas Akademika Universitas Esa Unggul
Rights : Copyright@2007 Puspen Jurnal UEU
Publication URL : https://digilib.esaunggul.ac.id/kedudukan-janda-dalam-hukum-waris-adat-batak-4678.html
[ Free Download - Free for All ]
- UEU-Journal-4678-FitriaOlivia.pdf - 149 KB
[ FullText Content - Please, register first ]
...No Files...
10 Similar Document...
No similar subject found !
10 Related Document...
|
POLLINGBagaimana pendapat Anda tentang repository kami ?
Visitors Today : 4
Total Visitor : 1970155
Hits Today : 65288
Total Hits : 159488696
Visitors Online: 1
Calculated since 16 May 2012
You are connected from 172.17.121.29 using Mozilla/5.0 AppleWebKit/537.36 (KHTML, like Gecko; compatible; ClaudeBot/1.0; [email protected])
|